Ayah Bunda jangan berhenti belajar by Khairul Bariyya
![](https://kuttabalfirdaus.sch.id/wp-content/uploads/2018/11/SJ.jpg)
Dan yang lebih disayangkan lagi, saat sekolah yang pada dasarnya hanya membatu, lalu dibebankan seluruh tanggung jawab. Kemudian tanpa rasa berdosa kita para orang tua yang sudahlah tidak ambil bagian dalam mendidik, malah mengambil bagian dalam merusak apa yang sudah di usahkan pendidik ?. Salah satunya yg meresahkan saat ini adalah kecanduan game pada beberapa anak yang berdampak pada anak lain yang tidak main. Soal hp n internet tidak bisa di anggap sepele. Walau untuk game edukasi, tetap akan ada mudharatanya. Hp itu harta, sudahkah kita bekali anak2 dengan ilmu tetang pengelolaan harta saat anak diserahkan harta? Minimal tentang anggota tubuh yang akan di hisab di yaumil akhir. ? Saya pribadi merasa ketinggalan ilmu jauh dari anak2. Sehingga tertatih2 ditengah kesibukan mengurus anak2 n rumah mengejar ketinggalan. Entah itu melalui media elektronik atau buku, alhamdulillah sekali bila bisa hadir di majelis ilmu. Paling kurang bisa hadir di Parenting Nabawiah di kuttab. Minimal walau ilmu tak bertambah, tapi iman semakin kokoh n adap semakin santun. Sehingga Allah mudahkan dalam proses mendidik ank2. Amin Ayah, bunda jangan berhenti ya. Sungguh kuttab ini tak mampu mencetak generasi peradaban yg lebih baik tanpa kerja sama kita sebagai orang tua. Mari saling mengingatkan, saling membatu n saling mendoakan. Agar Allah mudahkan kita para orang tua n para asatid/asatizah kuttab tetap istiqamah demi terwujud cita2 melahirkan generasi kebangkitan peradaban islam kelak. Maafkan si fakir ilmu ini, karna ternyata nyampahnya banyak?. Doakan saya yang kadang masih tak sabar menikmati proses dalam menanam benih ini(maunya langsung ada hasil) ?. Doakan guru anak2 kita yang begitu sabar mendidik anak2 hasil kebodohan n kelalaian kita. Kita??? Saya aja mungkin?. Jazakumullah khair sudah mau menampung sampah saya. Klo gak ketampung dibuang aja ke tempat lain gapapa, asal gak mencemari lingkungan?.
Dan yang lebih disayangkan lagi, saat sekolah yang pada dasarnya hanya membatu, lalu dibebankan seluruh tanggung jawab. Kemudian tanpa rasa berdosa kita para orang tua yang sudahlah tidak ambil bagian dalam mendidik, malah mengambil bagian dalam merusak apa yang sudah di usahkan pendidik ?. Salah satunya yg meresahkan saat ini adalah kecanduan game pada beberapa anak yang berdampak pada anak lain yang tidak main. Soal hp n internet tidak bisa di anggap sepele. Walau untuk game edukasi, tetap akan ada mudharatanya. Hp itu harta, sudahkah kita bekali anak2 dengan ilmu tetang pengelolaan harta saat anak diserahkan harta? Minimal tentang anggota tubuh yang akan di hisab di yaumil akhir. ? Saya pribadi merasa ketinggalan ilmu jauh dari anak2. Sehingga tertatih2 ditengah kesibukan mengurus anak2 n rumah mengejar ketinggalan. Entah itu melalui media elektronik atau buku, alhamdulillah sekali bila bisa hadir di majelis ilmu. Paling kurang bisa hadir di Parenting Nabawiah di kuttab. Minimal walau ilmu tak bertambah, tapi iman semakin kokoh n adap semakin santun. Sehingga Allah mudahkan dalam proses mendidik ank2. Amin Ayah, bunda jangan berhenti ya. Sungguh kuttab ini tak mampu mencetak generasi peradaban yg lebih baik tanpa kerja sama kita sebagai orang tua. Mari saling mengingatkan, saling membatu n saling mendoakan. Agar Allah mudahkan kita para orang tua n para asatid/asatizah kuttab tetap istiqamah demi terwujud cita2 melahirkan generasi kebangkitan peradaban islam kelak. Maafkan si fakir ilmu ini, karna ternyata nyampahnya banyak?. Doakan saya yang kadang masih tak sabar menikmati proses dalam menanam benih ini(maunya langsung ada hasil) ?. Doakan guru anak2 kita yang begitu sabar mendidik anak2 hasil kebodohan n kelalaian kita. Kita??? Saya aja mungkin?. Jazakumullah khair sudah mau menampung sampah saya. Klo gak ketampung dibuang aja ke tempat lain gapapa, asal gak mencemari lingkungan?.